Memandangi Lidya yg sudah rapi berpakaian. Bokep india Padahal Bapak paling sayg padaku. “Namun apa nanti Mama dan Papa kamu tak marah, Lin?”, tanyaku masih tetap tak mengerti keinginannya.Lidya tak menyahuti, malah berdiri dan menarik tanganku. Dan dia semakin aktif merangsang gairahku. Namun Lidya tampaknya juga tak peduli. “Ohh..”, Lidya mengeluh panjang.Dia seakan baru benar-benar menyadari kalo aku bukan hanya tak pernah pacaran, namun masih sangat polos sekali. Namun Lidya malah menaruh hati padaku. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tak tahu apa-apa. Dia masih melingkarkan tangannya ke leherku. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. PadahaI waktu itu Lidya sudah dipengaruhi gejolak membara dgn badan polos tanpa sehelai benangpun menempel di badannya.“Kau..”, desis Lidya terputus suaranya. Karena apapun yg aku ingin minta, selalu saja diberikan. Aku benci dgn semua orang yg bahagia melihat Mbak Indira diambil orang lain. “Namun apa nanti Mama dan Papa kamu tak marah, Lin?”, tanyaku masih tetap tak mengerti keinginannya.Lidya tak menyahuti, malah berdiri dan menarik tanganku. “Tak.., tak ada apa-apa, sahut Lidya sembari merapihkan pakaiannya.Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Selesai makan malam, Lidya membawaku ke balkon rumahnya yg menghadap langsung ke halaman belakang.Entah disengaja atau tak, Lidya membiarkan sebelah pahanya tersingkap. Memang aku
