Karena sedari tadi, ia tak henti-hentinya tersenyum melihat kearah Citra.“Dek… Kenalin ini Pak Poniran…Beliau yang punya tanah proyek di kota….” Ucap Marwan yang akhirnya memperkenalkan istrinya kepada relasi bisnisnya, “Yang dibelakangnya itu ajudannya, Yongki dan Bolod…”“Poniran….” Kata pria bertubuh pendek tambun itu sambil menjulurkan tangan dan mengamit tangan Citra, “Panggil saja saya Mas Iran… Hekhekhek…”“Waduh…. Puas Mbaaaak….. Bokep Aku keluar Mbaaakkk…..”CROOT… CROOOT….CROOOCOOOT….Terlambat… Sperma hangat Muklis sudah terpancar deras menyerbu rahim Citra.” Ooohh…. Eeeeh… ” Jawab Citra lega, “Iya Mas…. oohhh… Terus Klisss… Mbak mau keluaaar… Ooohh… Mbak mau keluaar …. Toiletnya dimana ya….?” Tanya Citra dengan senyum genit kearah Yadi sambil mencoba membetulkan dressnya yang terkena cipratan sperma Muklis, “Aku mau cuci-cuci memek… Eeh… Muka dulu…..” Tambah Citra dengan nada menggoda.“Ngggg GLUP…. Memperlakukan mulut mungil kakak iparnya itu seperti tempat pencuci penis besarnya.“Sluuurp sluuurrrpp…. Bagusan mah ga pake beha mbak…” Kata Muklis sambil berdiri dan mendekat kearah Citra.“Iiihh.. Seolah ia sadar akan sesuatu.“I…Iya Mas….” Jawab Citra heran sambil menatap wajah suaminya.“Waduh… Ada apa ini…?” Tanya Citra dalam hati. Uhh… Uhhh…”Benar saja, dari pantulan cermin yang ada dihadapannya, Citra bisa melihat jika diluar kamar gantinya, ada orang yang mengintip melalui tirai yang tak tertutup itu.” Uhh… Uhh… Klisssss….
