ahh.. Bokep Mulutku menangkap benda itu lalu kusedot dengan gemas sementara tanganku masih meremas buah dadanya. Kuambil tisu lalu kubersihkan cairan kenikmatan yang mengalir membasahi tungkainya.Kami berdua terdiam sesaat memulihkan tenaga kami yang terkuras. ah.. Kubalikkan tubuhnya hingga kami saling berdiri berhadapan. Rintihan Diana makin menjadi-jadi sambil meremas-remas sprei dan Sinta berpindah menciumi payudara Diana.Sesaat kemudian kedua paha Diana mulai menjepit kepalaku, badannya tertekuk ke atas. Yang cepak itu masih belum kapok, dia mengeluarkan pisaunya dan mencoba menusukku, kami sempat terlibat pertarungan seperti dalam film-film action. “Ngapain sih loe, serem amat melototin gua kaya gitu,” katanya sambil menyilangkan kedua tangan menutupi dadanya. emhh.. “Aduh Sin, itu suara tolong dikecilin dong volumenya, gawat nih kalo ada yang tau, pake tolong segala lagi, bisa-bisa dikira ada pembunuhan.”Dasar cewek bandel, dia malah sambil tertawa berkata, “Lucu tampang kamu lagi panik Le, masa kamu lupa si Ferry tetangga sebelah loe kan lagi pulang makanya gua kagetin loe, ini balasan waktu tadi ngagetin gua (ketika posisi berdiri), jadi kita seri hihihi!”“Ooo jadi loe sengaja ya, awas loe ayo sini tunggu ya balasan gua ntar!” katakumenghampirinya.
