Pak Marsan sudah benar-benar mengeluarkannya dengan cara yang hebat… Di lain pihak, akal sehatku mulai kembali. Bokep Aku memang belum sempat memakai celana dalam dan BH setelah mandi tadi. “Kapan istrinya melahirkan?” tanyaku lagi. Baru kusadar sewaktu melihat jakunnya naik turun melihat kemolekan tubuhku. Gila.. Jadi aku tak merasa risih berpakaian seperti itu di depan Pak Marsan. Pak Marsan adalah lelaki berusia 40 tahunan. Tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Pak Marsan yang mengkilat. “Ouch…shh…Am..ampunnhhh” aku mendesis karena tidak tahan dengan rangsangan yang diberikan lelaki kasar yang sebenarnya harus menghormati kedudukanku di kantor. Itulah yang dapat kugambarkan. Di samping itu aku sudah merasa dekat dengan Pak Marsan yang selama ini selalu bersikap sopan padaku. Agak sakit tapi nikmat saat kedua buah dadaku secara bergantian digigit dan disedot dengan liar oleh mulut Pak Marsan. Benar-benar gila!! “Pak Marsan… apa-apaan ini” suaraku agak kukeraskan sementara tanganku mencoba menahan laju tangan Pak Marsan yang semakin liar meremas payudaraku dari luar gaunku. Kedua puting payudaraku dipermainkan oleh lidahnya yang panas sementara tangannya bergerak turun ke bawah dan mulai bermain-main di selangkanganku yang sudah basah.
