“Lepaskan pakaiannmu Boy..!” Ibu Rini berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Pinayflix Tanganku kemudian dibimbing untuk meremas-remas payudara Ibu Rini yang super montok itu. Kepalanya mendongak ke atas dan matanya terpejam. ya..” jawabku mantap..“Ohh.., Aku jadi tersanjung dan terpikat dengan jawabanmu tadi..,” katanya girang, “Wah.. remas pelan-pelan, rasakan putingnya menegang..” desahnya.Dengan semangat aku melakukan apa yang dia katakan. Lalu, Ibu Rini langsung meraih batang kejantananku itu dan dimasukkan ke dalam mulutnya. “Ohh.., memang benar-benar wuihh..” aku berkata sambil mengelus-elus pantat Ibu Rini.Lalu aku jongkok agar dapat jelas melihat, kusentuh lembut pantat itu dengan tanganku. “Ehhkk.. Ini dibuktikan dengan sodokan kejantananku yang berusaha menusuk sedalam-dalamnya. Tanpa aku sadari aku lupa mengenakan helem. Dia segera menjilati batang kemaluanku itu dengan penuh semangat. Dengan tangan bertumpu ke atas kasur, kucoba mengarahkan ujung penisku ke lubang Memek yang lumayan sempit yang tampak licin dan basah milik Ibu Rini. Rambut panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya. Aku sampai di rumahnya sekitar jam 7 malam dan langsung mengetuk pintu pagarnya yang sudah terkunci. merintih.. Kami berdua mengejang kencang saat titik-titik puncak itu tercapai.
