Dan aku sudah menjalankan rencanaku. Kemudian kulihat dia gemetar dan kelihatannya mulai menangis. Pinay porn “Kalau aku lepasin tanganku, lo berguling tengkurap dan jangan berisik atau aku potong leher lo.” Aku tentu tidak bermaksud akan membunuh dia, tapi paling tidak itu berhasil bikin Dhea ketakutan. Dan Dhea sendiri sekarang mendengking-dengking seperti anak anjing yang ketakutan. Dan tangannya yang terikat erat benar-benar membuat Dhea sempurna buatku. Umurnya sekitar 15 atau 16 tahun sekarang, dan wajahnya yang baby face membuatnya seperti tak berdosa. “Bukan gitu sayang, lo musti buka lebih lebar lagi..”Aku tekan penisku di belahan vaginanya yang masih mungil. Aku cuma mau perkosa kamu terus pergi.”Aku harus mendorong, bergoyang, berputar, dan akhirnya mengangkat kedua kaki Dhea ke atas sebelum aku berhasil mendorong kepala penisku masuk ke vagina Dhea. Dia ternyata tidak basah sama sekali. Dhea tidak meronta-ronta, soalnya aku masih pegang belatiku, tapi terus menangis tersedu-sedu, dan mengerang-erang, berusaha berkata sesuatu. Aku tidak begitu suka lihat tatap mata Dhea, aku jadi berpikir untuk bikin dia tengkurap lagi begitu penisku sudah masuk ke vaginanya. Nafasku juga terputus-putus, dan bergidik sedikit ketika aku mengejang lagi dan menyemprotkan sisa spermaku ke rahim Dhea.
