Dia meninggalkanku karena kondisi yang memaksa. Bokep rusia Kadang sesekali kulumat bibirnya. Padahal baru pertama kali. Sengaja aku tidak langsung melepasnya, sensasinya lain. ternyata Vera satu almamater denganku cuma beda fakultas, dan wisudanya juga bersamaan denganku. Yah, mentok di celana jeans-nya. Kulitnya putih (khas Chinese), tingginya kira-kira 165 cm, cukup tinggi untuk ukuran cewek, rambutnya pendek di atas bahu, warna rambutnya hitam kecoklat-coklatan, matanya juga coklat, wah… seksi sekali, dia memaakai stelan blazer merah, dan bawahannya dia pakai celana panjang, dengan juga warnanya (satu stel deh pokoknya). Akhirnya aku dan Vera sama-sama sampai klimaksnya, barengan lho. Akhirnya begitu sudah kulepas BH-nya, kuciumi puting susunya yang berwarna merah kecoklatan. Habis aku belum pernah kenalan dengan cara begini. CD-nya sudah kelihatan sebagian, tipis, warnanya cream juga. Mungkin dia sibuk dengan pekerjaannya di kantornya di bilangan Ruko Kopo.,,,,,,,,,,,,,, Akhirnya lama-lama aku jadi sering menelepon Vera. Padahal jika mesin mati satu, target produksi pasti bakal tidak terpenuhi. Akhirnya pelan-pelan pahanya kukangkangin, dan penisku yang sejak tadi sudah tegang sekali mulai memasuki vaginanya. Oke kupikir.Lusanya memang barangnya sudah sampai di pabrikku. Norak sekali aku nih! Kaget juga sih aku, ternyata Vera anak orang kaya.
