Tidak lama kemudian, terdengar suara Mila yang datang. Selain posturnya yang tinggi, Mila memiliki kulitnya yang putih dan mulus. Bokep rusia Akhirnya masuk juga. Tetapi aku semakin bernafsu. Oh..” Jelas, itu suara milik Mila. Ia tergolek dengan nafas yang lemah-lunglai. Akhirnya ia hanya diam. Namun, karena keadaanku juga sangat mendesak, aku memberanikan diri dengan harapan temanku bisa membayar; minimal separuhnya dulu. Tiba-tiba isakan tangisnya berhenti, diganti dengan nafasnya yang kian memburu. Bles..! Uh.. Lalu ada suara erangan dari bibirnya yang tertahan. “Emh.. Gua juga kan ingin balas budi sama elu. Kuremas-remas payu daranya yang ternyata memang cukup besar dan begitu kenyal. Tangannya pun memeluk tubuhku, agar aku merapatkannya kembali. Sepertinya pakaian mereka mulai dilemparkan ke lantai, satu persatu. Aku memang sangat menginginkan hal itu terjadi. Ayo Bang.. Kulihat dua pasang kaki memasuki kamar. Ia sangat marah tampaknya. Akhirnya ia hanya diam. Hingga aku mulai membuka celanaku, bajuku dan celana dalamku. Namun aku sangat menikmatinya. Kucoba menyalurkan nafasku ke arah telinga Mila.
