Samar-samar aku mendengar rintihan Dini, “sasaakit… ssaakkiiiittttttt…” Lubang vaginanya sudah jauh melebar dari semula, Mamat yang mengebu-gebu bahkan menambah jarinya, sehingga empat jarinya sudah menembus vagina Dini. “Jilat bersih otongku!” Mamat meminta Dini membersihkan penisnya yang basah dengan cairan, Dini terpaksa menjilatinya hingga ke pangkal penis Mamat. Bokep india Mendekati kamar terakhir aku berharap Rianti dan ibunya ada di sana agar kami dapat melumpuhkannya, sekalian meluapkan dendamku. Pipinya bersentuhan dengan maskerku yang sedikit kasar dan bau ini, ku cium bibir hingga ke lehernya, hmm, harum sekali. “Bro, pulang saja dulu, biar aku tunggu di sini…” aku tidak mau merepotkan Mamat yang sudah seperti saudaraku sendiri. Aku hanya terdiam dan kemudian berkata, “Ah, lupakan… Aku cuma bercanda kok….” aku tersenyum lebar agar Rianti tidak marah denganku. Tanpa terlihat seorangpun, kami berhasil keluar dari rumah ini, kami tidak mau langsung ke tempat usaha kami agar tidak dicurigai, jadi kami langsung ke warung kopi yang letaknya agak jauh dari sini.Sesampai di sana kami pun berbagi hasil curian, ada handphone, laptop, uang dan perhiasan. “Menari?
