Untuk buang kesal, aku jalan-jalan lihat mobil-mobil di showroom. Bokep korea “Ngapain sih?” tanyaku tersinggung, karena yang diganti ternyata cuma sarung bantalku. “Kelvin! Kamu liat-liat barang lain deh, biar enggak kesel nungguin aku.”
“Ya jangan, dong. Sudah lama sekali aku tidak disentuh laki-laki. Kelvin menjemputku di kantor lagi malam itu. Aku tidak berminat. Besok hari yang bagus, aku enggak usah kerja. Kelvin orangnya tidak jelek, tinggi 180 cm, berat badan proporsional, orangnya luwes, hanya saja perutnya agak berlemak. Thanks ya”, aku tersenyum manis sebagai ucapan terima kasih atas kesediaannya menunggu. Kini aku bugil, hanya ada celana dalam yang masih menutup kewanitaanku. Di sela-sela ciumannya, ternyata aku masih ingat akan gaun yang akan menutupi tubuhku di pesta besok, “Uhhh Kelvin… bajuku belum dibayar… hati-hati…” Kalimat ini malah mengingatkan dirinya bahwa aku masih berpakaian, diangkatnya bagian rok gaunku ke atas melewati kepalaku. Tapi cuma satu jam, aku enggak boleh telat.”
Akhirnya aku mengiyakan ajakan Kelvin. Ada sesuatu yang janggal.”
“Huhh?” tanyaku heran sambil membuka pintu. Dengar, Khristi, kita udah putus, aku udah meminta dia keluar secepatnya, tapi dia butuh waktu mencari tempat tinggal lain.”
“Tentunya kau tidak memerlukan bilang-bilang sebelum semua ini terjadi!” kataku sinis.
