Rina mencium pipiku.“Cupp..!”“Tidur yg nyenyak yaa…” katanya perlahan.Kemudian ia kembali berbaring dan memejamkan matanya. Pinayflix Jantungku berdetak cepat. Tari melingkarkan tangannya memeluk tubuhku. Akhirnya Tari menghentikan pijatan spesialnya. Kok bisa ya akur ama Rina?”Aku diam saja.Aku dan Rina memang lumayan akur. Dari Tari, menanyakan dimana aku berada. Kemudian ia tersenyum manis. Aku lapar.“Ya udah, Sandi makan lagi aja deh… tp Sandi mau mandi dulu.” kataku sambil mencium dahinya.Rina kelihatan bingung, tp tidak berkata apa-apa. Aku mulai mengocok maju mundur. “Yaa… padahal Rina udah siapin makan malem.” Rina kelihatan kecewa.Sebenarnya aku belum makan malam. Sial benar. Kumasukkan k0ntolku ke dalam liang kenikmatannya dgn pelan tp pasti. Tari berbaring di sisiku. Lia masih membersihkan batang k0ntolku dgn mulutnya.“Gimana Sand? Tangannya yg lembut halus membelai wajahku. Tidak disangka, disana aku bertemu dgn Tari, sahabatku dan Rina semasa kuliah dahulu. Aku dgn senang hati melakukannya. Aku jadi teringat saat pesta di rumah Joe. Dia membungkuk, sehingga kedua payudaranya menggantung bebas di depan wajahku.“Sand, perah susu aku ya?” pintanya nakal. Tidur! Cuma begitu saja? Sampai kurasakan alat kelTarinku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan sperma.“Mir… aku… udah mau.. Dan langsung kusodok lubang sanggamanya dgn batang k0ntolku. Nanti Rina bingung lho!”Aku jadi tersadar.
