Mulailah Nita melumuri punggung hingga kekaki istriku dengan ramuan lulur yang aku sendiri kurang paham. Bokep Ternyata selama ini Nita lah yang sering menangani perawatan tubuh istriku. Nita meminta istriku Sisca berbaring telentang di atas tempat tidur. Penginapan itu berupa kamar-kamar untuk pelanggan, dimana terjaga privasinya. Setelah satu jam lebih, akhirnya kedua negro itupun mencapai orgasmenya dan menumpahkan seluruh spermanya ke tubuh dan vagina istriku bergantian. Aneh juga pikiranku bisa seperti itu, selain itu aku juga terangsang melihat perlakuan Nita kepada istriku. Setelah itu Nita menyuruh kedua negro tadi melakukan penetrasi ke anus dan vagina istriku. Nita sedikit ngobrol-ngobrol dan katanya,“apa mau dilanjutkan atau istirahat dahulu?”
Belum sempat aku jawab ehh istriku udah nggak sabar ngomong duluan, katanya “ok aja selagi seger badannya.”
“Apa ndak sebaiknya mbak Sisca minta pendapat dan ijin dari mas Roy sebagai suami?” pinta Nita kepada istriku. Nita menjelaskan bahwa sebetulnya syaratnya sangat mudah yaitu Nita menyuruhku tetap diam dan tidak boleh mencampurinya waktu bekerja, atau Nita tidak menjamin akan kesuksesan terapi ini. Setelah itu kedua negro itupun naik ke kasur dan tanpa aba-aba mereka menjilati kedua puting susu istriku. Waktu itu ada keinginanku untuk mengajaknya ke salah satu salon perawatan tubuh guna mengembalikan keindahan tubuhnya seperti semula.
