Lenganku merasakan daging lunak dan hangat di balik dasternya.“Apa si Titin tidak memakai kaos dalem ya?” batinku.Aku menengok ke Titin sambil memegang dadanya.“Lho.. Mulailah kita mengobrol macam-macam. Bokep korea Hal itu berlangsung terus sampai aku kelas 2 SMA.Hingga pada suatu saat ketika aku berumur 18 tahun. Sakit sedikit, geli, enak rasanya jadi satu.Tiba-tiba aku merasakan ada yang mau keluar dari dalam, lalu aku teriak,“Cepeettiinn.. Dia jongkok sambil melihat ke selangkangannya, lalu naik turun pelahan-lahan. Agak mengembung, putih, putingnya agak samar-samar karena dari samping. Seperti orang menangis tapi kok intonasinya aneh.“Kenapa Mbak Nunung ya.. Masss..” dia mendesis. Karena sudah hampir terlambat, kami mandi bareng berdua. aaahh Mass nakaalll..”Tanganku yang tadinya memeluknya, secara refleks mulai mengusap-usap pahanya.Dari dengkul sampai selangkangan. Masss..” dia mendesis. Tangannya menjambak rambutku.“Maaass.. kok kaosnya nggak dilepas..”“Lho.. Kok meleset? Ada aroma yang khas sekali, kucium perlahan. Aku terpana.“Mass.. Aku bisa melihat jernih bola matanya walaupun ruangan hanya diterangi dengan lampu minyak.Setelah jelas dengan keteranganku, dia mulai mengerjakan soal-soal PR-nya. Memegang penisku di dalam celana. Mimpi dipegang tititku oleh perempuan saja aku tak pernah. aduuhh..”Aku tidak peduli. Titin mau lagi doonng..” Busyet, ini anak sepertinya maniak banget.Beberapa saat kemudian kulepaskan daster dan celana dalamnya.Dia pun menurunkan sarung dan celana dalamku, lalu
