Panasnya Malam Korea

Lidahnya tak melewatkan seincipun batang kemaluanku. Pinay porn Sayang sekali, sampai Sari pindah kerja aku tak berhasil menidurinya.Tapi kemarin, setelah hampir 2 tahun, aku ketemu Sari di BIP berdua dengan teman cewek. Selama ini Sari memberi sinyal “bisa dibawa”, tapi sekarang ia menolak masuk hotel. “Buka kancingnya Sar..” Sari menurut, dengan agak susah ia membuka kancing, menarik ritsluiting celanaku dan “mengambil” penisku yang telah keras tegang.Beberapa menit kami bergumul dengan cara begini. “Kamu sendiri deh”. Macam-macam alasannya. Rupanya Sari berpikiran sama. Ketika mulutnya mulai melakukan gerakan “hubungan kelamin”, perlahan aku mulai “naik”, rasa geli-geli di ujung sana semakin memuncak. “Yuk.., Mas.., turun”. Sari bukannya mempercepat, malah melepas. “Mau ngapain?”. Seringnya sampai jam 19 atau 20. Keteganganku yang tadi sempat turun oleh “gangguan” orang lewat, kini naik lagi. Betul juga. Kali ini gerakan kepalanya memang cepat. “Mama tadi pesan”. Hampir.., hampir.., dan “Creett”, Kusemprotkan maniku ke dalam mulut Sari. Aku kembali menuju Bandung. Tanganku kembali meremasi bukit kecil kenyal itu sambil secara bertahap mencopoti kancing kemejanya. “Oh ya.., sini Sari rapiin”. Tangannya memijit-mijit penisku (dari luar). Hanya, kemungkinan ketemu kecil, sebab proyekku di kantor itu telah selesai. Kulihat Sari berdiri di tepi jalan, tapi tak sendirian. Tapi, peristiwa ini harusnya tak seorangpun

Panasnya Malam Korea

Related videos