Malam pun tiba, kembali ku pinjam motor Mamat untuk pergi menjemput Rianti. Bokep india “Sudah sepi nich, kelihatannya sudah tidur semuanya…” kata Mamat yang sedang mengamati situasi. Kemana pemilik kamar ini? kakak kee Jakarta….” jawab gadis ABG yang sudah memasuki bangku SMA ini. Tubuhnya yang mungil dengan pakaian baju tidur yang tipis, terikat tak berdaya, ia gemetaran dengan mata yang mengucurkan air mata, ia ketakutan hingga aku terdengar isak tangisnya. Mamat yang melihat kami begini cuma bisa diam dan tidak berani ikut campur lebih dalam. “Jangan bodoh! Seperti masa-masa lalu kami, berpesta bir hingga habis puluhan botol. Pada hal aku juga ingin sekali menyunting Rianti, hanya ku pikir aku belum begitu mapan, paling tidak aku harus memiliki sebuah rumah pribadi dulu barulah aku berani berhubungan lebih lanjut.Hari ini aku ingin mengajak Rianti nonton bioskop, uang yang aku sisihkan tiap harinya sering kugunakan untuk mentraktir Rianti. kakak kee Jakarta….” jawab gadis ABG yang sudah memasuki bangku SMA ini. Aku tidak tahu apa maksudnya, yang jelas aku tidak berani memaksakan kehendak aku. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 22:00 seharusnya mahasiswa sudah pulang. Kami berdua memang sangat kuat minum, kali ini aku ingin melupakan sejenak semua kesedihanku.
