Orang Asing Di Bioskop Biru

Begitu masuk ke dalam kamar, Yuni langsung memelukku dan menciumiku dengan ganasnya. Bokep Kubopong tubuhnya yang mungil dan kuhempaskan ke ranjang. Pada saat ini aku dapat mengamati dia dengan lebih teliti. Kulihat Yuni dengan asyiknya menjilat, menghisap dan mengulum kepala meriamku. “Iiih, laki-laki kok bawa payung, tumben-tumbennya ada laki-laki takut hujan” katanya. “Bukannya berterima kasih, malahan mencela. Keringat kami bagaikan diperas, menitik di sekujur tubuh. “Jawa asli 100%,” kataku. Aku membalas dengan tak kalah ganas. Rambutnya lurus sebahu, matanya kecil dan dadanya cukup besar untuk ukuran dia. Hggk.. Nanti aja sekalian” katanya. Tangannya kini memeluk punggungku dan dadanya merapat pada dadaku. “Buru-buru Yun? “Mau kemana?” tanyaku. Aku segera selesaikan makan, bayar dan keluar dari warung. Begitu masuk ke dalam kamar, Yuni langsung memelukku dan menciumiku dengan ganasnya. Mulutnya mencari-cari mulutku dan kusambar agar ia tidak merintih terlalu keras lagi. Tangannya masih juga bermain di bawah perutku. Dulu aku pernah minta nomor telepon kantornya tapi dia tidak mau memberikannya.