Perlahan aku buka kancing kemejanya. Dibantunya aku dengan sedikit mengangkat badannya, hingga aku bisa melepaskan kemejanya dengan mudah. Bokep jepang “Tunggu ya.. Kubiarkan dia bertanya-tanya dalam hati. “Winn.. ” ujarku sambil mengelus-elus kepalanya. “Uuughh.. Semakin mudahnya aku memainkan jariku di sana. “Aaagghh..nikmat..” maju mundur.. “Enak, winn..” dijilatnya yg kanan, dan yg kiri diremas-remasnya. “ouhh..” dimasukkannya perlahan-lahan .. “Ooohh enakk.. Kubiarkan dia duduk di sana dan bukan di tempat tidur yg terbentang di depan kami.“Mau minum apa? Semakin ke bawah.. “Ooohh enakk.. “Makasih sayang. ” pintaku. Ah gantengnya. ” bersamaan.. Semakin cepat. ” semakin lama semakin tak terbendung lagi.. Masih ada waktu 1/2 jam sebelum Edwin datang. ” ujarku sambil mengelus-elus kepalanya. Matanya terpejam menahan gejolak yg ada. Dengan tak sabar kupegang batang besar itu. Jam menunjukkan pukul 6.45 malam. Punyamu besar banget, win” Aku jilat-jilat pinggirannya. Kini badan kami yg tanpa benang sehelaipun saling berpelukan dalam kehangatan. Kami belum pernah bertemu muka. Digesek-gesek.. “Ughh.. gila kamuu..”
“.. aku ga tau lagi apa perasaanku yg ada aku menjeritt.. “Edwinn..”
“Ya sayang..”
Jilatannya semakin turun, ke dadaku.. Ketika kumasukan kumundurkan badanku. enak sayang..” lidahku meneruskan perjalanannya. Aku hanya punya bir dan coca cola kaleng,” ucapku seraya melangkah ke kulkas.
