Iseng aja si benernya. Takut kalau-kalau Ibu Titis berpikir untuk mendepakku dari perusahaan. Video bokep Dan lagi2 Mbak Titis menjilat penisku pelan. Takut menyakiti Mbak Titis. Aku bayangkan ibu Titis dengan rambutnya yang sebahu, bibirnya yang selalu merah. Perlahan aku berjalan ke dapur sambil berharap cemas. Mbak Rani, penyiar terakhir hari ini, masih bercuap-cuap aja di depan miknya.Aman, pikirku. Tidak lama di situ aku berniat untuk langsung menyerbu tetek Mbak Titis. Setelah ketemu, kuloloskan talinya pelan. “Mas, nanti malam jangan lupa matiin pemancarnya ya.”, pesan Pak Damian padaku. Aduh, Pak Min nih ijin melulu deh, umpatku dalam hati. Kuciumi pelan punggung Mbak Titis sementara Mbak Titis masih berguncang-guncang menerima orgasmenya. Kuarahkan perhatianku lagi ke bawah. “Mbak… Aku dah mo keluar Mbak… Mphhh…”
Iiiiyyaaaa maasss… mbak juga… aaayooo masss…”
Kupercepat gerakanku. Sampai suatu ketika tubuh Mbak Titis mengejang hebat dan Mbak Titis melolong hebat merasakan orgasme pertamanya. Penisku terus menerobos vagina sampai akau tidak kuat lagi menahan gejolakku…
Croot…croot…croot… Ah… Ah… Ah…
Gerakan penisku kuhentikan di dalam vagina Mbak Titis.
