Minggu Yang Panas Bersama Ibu Tiri Dan Putrinya

“Mmmh, toket lo montok banget, Liiiil…” gumam Ben. Awal kisah Sebut saja namaku Lila, umurku 16 tahun, kelas 2 SMA. Pinayflix “Masuk aja kali, Stel, Lil.” Ajaknya cuek.“Ngng… nggak usah, Yud.” Tolakku. “Cihuy… Lila emang masih perawan…” Agam yang entah sejak kapan sudah berada di daerah rahasiaku menyeringai. Entah siapa yang mulai, banyak yang menyindir Stella.“Stell… nggak takut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Adi bercanda.“Siapa berani, ha?” tantang Stella bercanda juga. Aku hanya bisa terdiam dan meringis nikmat saat dada bidang itu mendekapku dan menciumi bibirku dengan ganas.Aku membalas ciu-man Feri sambil menikmati bibir Adi yang tengah mengulum payudaraku yang ternyata sudah terl-epas dari pelindungnya. Walau sebenarnya wajahku cukup manis (bukannya sombong, itu kata teman-temanku…) aku sudah lumayan lama menjomblo, 1 tahun. Stella memang sangat menarik, apalagi ia sering menggunakan seragam atau pakaian yang minim… peduli amat kata guru, pesona jalan terus!Saat darmawisata sekolah ke Cibubur, aku dan dia sekamar, dan empat orang lain. “Boleh dong, gue juga nyicip, Stell?” tanya Dio.Stella diam aja, aku juga tambah risih. Berbeda denganku yang menjerit ketakutan, Stella malah kelihatan keenakan dipeluk-peluki dari berbagai arah oleh cowok-cowok yang mulai kegirangan itu.“Jangan!” teriakku saat Rio mencium pipi, dan mulai merambah bibirku. Ia memainkan puting

Minggu Yang Panas Bersama Ibu Tiri Dan Putrinya

Related videos