Mines Canaria: Galeri Erotis Versi Jepang Yang Menggoda

Aku menelan ludah dan terus masuk menyiapkan makanan.Setelah makanan siap, aku memanggil Rina. Tanpa perlu diajarkan, Rina segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Rina makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Bokep Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Rina sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan… astaga! Dia memandang kepadaku dan tertawa geli.“Ih! Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Hitam, kecil, keringetan, apaan..?”
“Ah, gampang! Lalu aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Rina terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.Sebentar kemudian kernyit di dahi Rina menghilang, dan aku pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Rina sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan… astaga! Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah kedua pahanya.“Ehhh… mmmaaahhh..,” tangan Rina meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium. Tapi segera saja aku sadar bahwa itu bukan mimpi, dan aku memandangi rambutnya yang tergerai yang bergerak-gerak mengikuti kepalanya yang naik-turun.Aku melihat keluar kamar dan kelihatan VCD menyala, dengan film yang kemarin. Dari dapur aku duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah.Sekitar jam 7 malam, aku keluar dan membeli makanan.

Mines Canaria: Galeri Erotis Versi Jepang Yang Menggoda

Related videos