Terpaksa kali ini saya menerimanya dgn enggan.“Hai Andre, angkuh bener sih, nggak ingin terima telponku. Bokep Otot-ototnya mengencang ganas. Kemana mereka? Tak berapa lama, pintu model tarung kuku itu terbuka. aahkk..!” teriak-teriak mulutku terangsang hebat.Perihal itu menciptakan Tami menjadi ganas dalam mengocok-ngocok batang zakarku. Jikalau saya tolak, saya merasa merendahkan atau menyepelekan apa yg namanya fans atau peminat. Apa-apaan ini. Siapa sih mereka? Sementara Dian menghisap putingku & memelintirnya, maka putingku menjadi keras & kencang. jangan sampai.. aauhk.. aduh.., aahhk..,” teriakku mengerang sakit & nikmat.Lina bersama serentak cepat menusukkan boneka zakar plastik itu ke dalam lobang anusku. Kami tentu datang lagi buat kepuasan kami. Saya akan menyaksikan pandangan mata mereka amat tajam ke arah tubuhku. Satu Buah bantal mengganjal punggungku. Kubaca dgn muak & marah.Makasih atas waktumu. Menurut ialah kunci selamatmu. Kupikir periode depanmu tentu cerah sekali didunia binaraga. Lebih akbar daripada Tami. ouhk, tak.. Kemana mereka? Bosen saya berurusan dgn mereka..!” sahutku sambil kuperhatikan sekali lagi dengan cara kilas dua medali emas & piala jagoan pujaan kontes binaraga kelas junior ini. Dgn buas, Tami merengut cawatku bersama pisau lipatnya, yg langsung disambut tawa ngakak temannya.
