“Ke dapur yuk..!”“Kamu mau minum apa Rin..?” tanya Om Robert ketika kami sampai di dapur. Bokep rusia Perlahan dia melepaskan ciumannya dan aku membiarkan dia melepas kaosku dari atas. “Aduh.., begimana sih..? aduuh..!”
“Iii.. “Non, kok lama amat sih nganter amplop doang..? Om Robert pun berdiri dan mencium pipiku lembut, kemudian mengantarku ke mobil dan aku pun pulang.Di dalam mobil, supirku yang mungkin heran melihatku tersenyum-senyum sendirian mengingat kejadian tadi pun bertanya. Memang kalau sudah begini biasanya keluar kata-kata kasar dari mulutku dan ternyata itu membuat Om Robert semakin nafsu saja. Kemudian dia bergerak cepat melumat kembali bibirku dan sambil french kissing, tangannya melepas kaitan bra-ku dari belakang dengan tangannya yang cekatan.Kini dadaku benar-benar telanjang bulat. lebih keras Om.. jangan panggil ‘Om’, sekarang panggil ‘Robert’ aja ya, Rin. Ketika memasuki ruang tamu, si pembantu berkata, “Tuan sedang berenang, Non. “Ah Rin.. Om.. Dari dulu diam-diam aku sedikit naksir padanya. Masih dengan seragam cheers-ku yang terdiri dari rok lipit warna biru yang panjangnya belasan centi diatas paha, dan kaos ketat tanpa lengan warna putih, aku memencet bel pintu rumahnya sambil membawa amplop besar titipan ayahku.Ayah memang sedang ada bisnis dengan Om Robert yang pengusaha kayu, maka akhir-akhir ini mereka giat saling mengontak satu




















