Begitu pun malam itu. Pinay porn Kusingkap bagian bawah dasternya hingga ke atas pinggangnya yang aduhai itu hingga terlihat celana dalam putihnya. Aku benar-benar puas. Tak sampai sedetik celana dalam itu sudah terlepas. Memang kami jarang tempur di selain kamar kami ada anak kami. Jadi kubiarkan saja Putri menyalurkan kangennya untuk mengulum batangku sepuasnya yang sudah lebih besar dari 2 bulan sebelumnya.Kupandangi Putri yang sibuk memainkan batangku keluar-masuk dalam mulutnya sambil satu tangannya meremas-remas “buahku” dan satu lagi seperti sedang mengocok sebagian batangku yang tak masuk dalam mulutnya. Jadi aku langsung mempercepat pompaanku karena memang aku juga sudah di ujung.Tak lama kemudian Putri menutup mulutnya sendiri dengan satu tangannya. Saat itulah aku mengalami ejakulasi. Jariku pun tak tinggal diam. Ya nanti aku terapi lagi …”, kataku iseng.“Ampun deh! Emang punyamu mau dimasukin ke mana? Ketika kupompa dengan pelan tapi lebih menekan ke dalam kurasakan kepala batangku seperti mentok di dalam sana. Jangan di gituin terus. Memang sih biasanya kalau Putri lagi sibuk, terus aku ajak tempur, ujung-ujungnya pasti aku yang harus ngelanjutin kerjaanya. Kebetulan dia bawa sayur dan lauk dari rumah orangtuanya, jadi tak perlu repot-repot masak lagi.Usai makan aku dan Putri ke ruang tengah untuk nonton TV.
