“Duduk sini Tonn, jangan bengong aja, khan udah gua bilang anggap aja rumah sendiri..!” kata Dini sambil menepuk sofa menyuruhku duduk. Pinayflix Ketika sampai di restorant tersebut, aku langsung pergi ke WC dulu karena aku sudah kebelet. Geli-geli nikmat..!”
“Udah ah, jilati aja memek gua Tonn..!”
“Oke boss.., siap laksanakan perintah..!”Langsung saja kubuka paha lebar-lebar, tanpa menunggu lagi langsung saja kujilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. “Eh, apa sih yang mau elu omongin, gua penasaran banget?”
“Eee, penasaran ya, Tonn?”
“Iya lah, ayo dong buruan!”
“Eh, slow aja lagi, napsu amet sih elu.”
“Baru tahu yah, napsu gua emang tinggi.”
“Napsu yang mana nih?” Dini sepertinya memancingku. nikmat sekali lidahmu.., teruss..!”
Setelah bosan dgn payudaranya, lalu kubuka seluruh pakaiannya sampai bugil total. “Aduh sakit Tonn, tahan dulu..!” katanya menahan sakit. “Aaahh, buka aja BH-nya Tonn, cepat.., oohh..!”
Kucari-cari pengaitnya di belakang, lalu kubuka. Sebelum aku menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. Lalu ia menarik tanganku menuju ke kamarnya, tapi aku melepaskan pegangannya lalu menggendongnya dgn kedua tanganku. Apa bisa aku menyentuhnya nanti, tetapi langsung aku berpikir tentang pamanku, bagaimana kalau nanti ketahuan, pasti tidak enak dgn pamanku. pada suatu hari, ketika aku kebetulan sedang bertamu dirumah paman, datang pamanku dgn seorang wanita yang sangat cantik dan