Aku berpikir si Kelvin ini kelihatannya punya hati yang baik.Aku masuk ke kamar ganti yang besar dan mencoba lagi baju itu sebelum benar-benar kubeli. Pinay porn “Aku memang ingin kasih tahu kamu…” katanya menatapku. Di siang bolong pesan sake sampai dua kali. Well, mungkin duit segitu tidak berarti apa-apa buatnya, tapi kan bisa jadi beban untukku.Selesai dinner, Kelvin benar-benar membawaku pergi ke rumahnya. “Ssshh! Dengan begitu, yang ada di bahuku hanyalah seutas kain bagaikan tali yang berasal dari gaunku. Sampai akhirnya kita mau berpisah, dia minta nomor teleponku yang personal. Well… berbeda dengan yang namanya rakus, loh. Aku tidak begitu yakin jika aku harus menurutinya atau menolaknya mentah-mentah. “Telepon aku di kantor aja lah!”
“Kalau aku pengen ngobrol malam-malam gimana?”
“Well…” aku segan, dia pun tidak memaksa.Keesokan harinya Kelvin meneleponku lagi dan juga lusanya. Tidak keras, tapi cukup membuat dia kaget. Dia menyinggung banyak tempat-tempat kemana dia ingin membawaku, tetapi aku tersenyum saja, tidak memberi tanggapan positif. “Kelvin! Aku memang tidak punya perasaan khusus untuknya, kami bahkan baru kenal, tapi.. Well, mungkin duit segitu tidak berarti apa-apa buatnya, tapi kan bisa jadi beban untukku.Selesai dinner, Kelvin benar-benar membawaku pergi ke rumahnya.
