Tidak kuduga, ternyata taksinya lama sekali datangnya, kami ngobrol-ngobrol lama juga. Bokep Ya sudah, akhirnya jadi dech.., Setelah berpamitan, Mas Zani dan aku pulang. Nyaris persis sama, aku sampai heran apa memang sudah janjian ya mereka. Dan juga melihat gerakan Yeyen yang kelihatannya sudah “professional” dan ciuman-ciumannya yang ganas seperti di film BF, sepertinya Yeyen ini bukan pertama kalinya making love. Aku segera menyiram ceceran sperma di lantai kamar mandi, melepas seluruh bajuku dan mandi. Namaku Doni, aku tinggal di kota K. Terus terang saja Mas Zani kaget, “Heh! Eh, ternyata tidak hanya Yeyen yang ikut, tapi adiknya, Lenny, diajak serta. Anaknya cakep juga, masih kuliah, umurnya 21 tahun. Tubuhku rasanya nikmat sekali beberapa saat, lalu terasa lemas dan sepertinya aku merasa bersalah telah melakukannya. “Tidak pa-pa kok, ntar kita bisa pinjam celana renang di sana..”. Taksi kami langsung meluncur ke Graha Residen, di sana ada kolam renangnya yang cukup besar dan ramai, termasuk para turis. Sesekali Yeyen melihat ke arahku, mungkin memeriksa apakah aku mulai terangsang, dan memang benar aku terangsang. Walau naik sepeda motor, kami tidak pakai helm, katanya tempat persewaan VCD-nya dekat. Tidak berapa lama kemudian, Mas Zani berhenti lalu bertanya, “Yen, boleh sekarang?” Sambil tetap merem,
