Aku sendiri termasuk yang ‘miskin’ di sana, abis aku cuma diantar jemput sama ciecie-ku aja sedang yang laen kadang dianter jemput sama sopir pake mobil sendiri (baca: yang dikasih ortunya buat dia)Kakak perempuanku yang sulung, Sinta, tapi dipanggilnya Sian buat temen sekolah/kuliahnya. Pinay porn Juga sama Mbak Maya, temen SMA nya Cie Pin. boleh dong, ya? Cie Sian cuman tersenyum aja aku bilang gitu..Cuma gara-gara naik bis itu, Tante Vi, sekretaris Mama khusus buat di rumah dan gara-gara kekhususannya itu kami suka ejek dia butler alias “kepala pelayan” hehehe- jadi sedikit sewot. wajahku kini terbenam di antara belahan buah dadanya.. nampaknya kepala kontolku sudah mulai melesak masuk.. Kontolku sudah terlalu lemas sehingga tidak dapat bertahan lebih lama dalam liang memeknya.. Ya tentu saja kami masih sering melakukannya.Tapi mungkin tidak terlalu sering karena kami masing-masing sudah punya pacar. “Maen petak umpet?”
Aku menggeleng tak sabar, “Bukaan. Aduh, dengan uang segitu, dia mau telanjang di depanku supaya dia bisa kuliah..“Cie..” kataku nekat, gejolak di kepalaku sudah memuncak di napas dan kontolku nih.. Tapi aku tidak bisa menahan diriku untuk menyandarkan kepalaku ke dashboard sehingga bisa mengintip sesuatu diantara kedua paha mulus ciecie ini..Dia tersenyum, “Namamu siapa sih, Say?”
“A Bee.”
Dia tersenyum, “Nama yang bagus.”
Lalu dia