“Uang? Kita sudah sepakat?” tanya Rachel
“Tenang saja Rachel, saya selalu memegang perkataan saya” kata Robert seraya menyerahkan foto-foto itu kepada Rachel. Bokep india Belum pernah dalam hidupnya Rachel melihat penis seorang laki-laki begitu dekat dengan wajahnya, apalagi memegangnya. “Saya.. aku tidak mengerti” kata Rachel terbata. Robert menarik keluar penisnya, kemudian menghujamkan kembali dalam dalam. Mata pria itu memandang berkeliling. Dikangkangkannya paha Rachel lebar-lebar. Rachel Maryam sedang beristirahat di kamarnya. Tangan kanannya masih melingkari batang kemaluan Robert yang panjang itu, sementara tangan kirinya turun ke sela pahanya sendiri, dan mulai mengusap-usap kemaluannya dari balik celana dalamnya.Robert kemudian mempercepat gerakannya di mulut Rachel. Rachel melingkari tangannya di kemaluan Robert dan kemudian mengocoknya dengan tangan yang masih gemetaran. Bagaimana kalau saya..?” Rachel tidak dapt meneruskan kata-katanya. Liang anus yang sempit itu tidak dapat menampung air mani yang begitu banyak sehingga sebagian mengalir keluar bercampur darah.Dengan penuh kepuasan Robert mencabut penisnya. Vagina perawannya sudah basah.Tak lama kemudian, tubuh mulus Rachel mengejang. Sambil menatap Rachel dalam-dalam, ia melanjutkan: “Rachel yang cantik, kamu punya sesuatu yang tidak bisa dibeli oleh uang berapapun” katanya sambil tersenyum licik.Rachel langsung menyadari apa yang diinginkan Robert.
