Langsung aja yuk baca dan simak baik-baik cerita dewasa ini.Lega rasanya aku melihat pagar rumah kosku setelah terjebak dalam kemacetan jalan dari kampusku. Bokep Dengan mata masih terpejam dia menurut ketika kubaringkan di ranjangku. Liat udah jam berapa masih belom mandi!”Aku menoleh ke arah jam dindingku sejenak.“Jam 11, emang kenapa kalo gue belum mandi?”“Kan loe janji mau ngetikin tugas gue kemaren”“Aduh Voni.. berarti sekarang udah terangsang dong”Agak terkejut juga aku mendengar pertanyaan itu.“Jangan-jangan dia lagi memancing gue nih..” pikirku dalam hati.“Emangnya loe nggak takut kalo gue terangsang sama elo?” tanyaku iseng.“Nggak, memangnya loe kalo terangsang sama gue juga berani ngapain?”“Gue cium loe ntar” kataku memberanikan diri.Tanpa kusangka dia melangkah dari sebelah kiri ke arah depanku sehingga berada di tengah-tengah kursi tempat aku duduk dengan meja komputerku.“Beneran berani cium gue?” tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya yang mungil.“Wah kesempatan nih” pikirku lagi.Aku bangkit berdiri dari dudukku sambil mendorong kursiku sedikit ke belakang sehingga kini aku berdiri persis di hadapannya.Sambil mendekatkan mukaku ke wajahnya aku bertanya ” Bener nih nggak marah kalo gue cium?”Dia hanya tersenyum saja tanpa menjawab pertanyaanku.Tanpa pikir panjang lagi aku segera mencium lembut bibirnya. Aku memandang nanar ke Lydia yang saat itu bangkit berdiri dan mencari tissue untuk
Kisah Panas Abang Dan Adik Yang Tak Tahan Godaan
Related videos



















