Suara air hujan menderu keras sekali di atas atap. Memejamkan mata.Lama sekali. Bokep barat Besar, dan sangat kenyal. hmmm. Hari berangsur gelap.“Pengumuman, bapak ibu. Matanya juga terpejam ternyata.Tiba-tiba ibu itu menggeser sedikit tubuhnya. “Kasihan ya,…” senyumnya menunjuk ke “adikku”. Yup, susah sekali. Tangan kiriku yang tadi dilipat mulai bergerak ke arah dadanya. Tapi aku tidak mau mengambil resiko terdengar. Benar-benar sebuah hidup yang sempurna. Luar biasa …,” bisiknya, memandang kepadaku. Hari ini aku pulang ke Jogja, ke tempat kelahiranku untuk bertemu dengan keluarga.Hidupku sungguh sempurna. Hujan masih turun, rintik-rintik. Apabila dililhat dari jauh, seperti orang yang tangannya kedinginan karena AC. Hehehehe, aku menang. Tampaknya keluarga berada. Aku tetap berkeras. Aku beringsut lagi mendekati tubuhnya. Besar, dan sangat kenyal. BH dan celana dalam. Sisi samping kananku menempel pada bagian kiri tubuhnya. Sesuatu itu sudah basah. SEkarang aku sedikit meremasnya. “Nuwun nggih mbak.”Aku duduk menunggu. Putingnya. Aku paling suka gelap. Perjalanan cinta kami bisa dibilang cukup mulus. Kemudian dia berlanjut mengelus kontur penisku dengan jari telunjuk dan jempolnya yang tercetak jelas di dalam celanaku. Suami saya dapat tiket tempat duduk di seberang. Tentu saja dengan mata terpejam. hmmm. Luar biasa …,” bisiknya, memandang kepadaku. Aku kembali mengelus dadanya.
