Aryo memegang kedua pipiku, dan wajah kami sangat dekat saling berhadapan. Kok kelihatannya sedang ngobrol serius?”
“Ah, kamu ini!”, kata Tante Ida, “Selalu saja pengen tahu urusan orang.”
Aku hanya tersenyum sambil memandangi bocah kelas 2 SMU itu. Bokep india Kamu nyesel?” tanyaku. Kulanjutkan elusanku di bagian dadanya yang bidang, turun ke perutnya, semakin turun. “Begitu lho, Den!” kata Tante Ida, “Soalnya dari anak-anak yang kost di sini, kamu yang paling sering di rumah, dan juga kamu yang paling lama di sini, kamu sudah Tante anggap seperti kakaknya Aryo.”
“Ah, Tante ada-ada saja”, kataku. Mata Aryo terus saja mengikuti film yang sedang diputar tanpa berkedip. “Mas Den, Aryo boleh ikutan nonton?” tanyanya sambil senyum-senyum. Aryo menjerit tertahan. “Udah, sekalian aja ini mumpung sedang jalan nih”, kata Aryo. Ketika itu dia telah berkutat dengan kancing celana jeans-ku. “Oke, makasih. “Begini nih Den, nanti malem Tante harus berangkat ke Palembang.”
“Ada acara apaan nih Tante?”
“Sepupu Tante menikah.”
“Ooo gitu, trus apa hubungannya dengan saya, Tante? Ngg.. “Iya nih, kok ada brondong nyasar”, timpal DJ.




















