Aku memang harus membersihkan cairan cintaku yang tumpah ruah di atas perut dan sprei ranjangku. Bokep rusia Abang keluarr.. sayang, Abang juga.. “Iyaa.. Sekarang sudah pukul 6 pagi”. Semakin licin, kamu semakin berdenyut, kamu menggelepar pelan..”, aku berkata demikian sambil semakin keras mengocok kejantananku sendiri. Perlahan tapi pasti, kejantananku menegang. Jemari tengah Asmirandah telah lancar ke luar Masuk, sambil sesekali ujung jempolnya menekan-berputar di klitorisnya yang tegang memerah. ILU”, aku mengakhiri percakapan. Seakan ada air bah bergemuruh di dalam diriku, membawa jutaan partikel-partikel nikmat yang membuat mataku terpejam. Mula-mula hanya berupa rintik kecil. “Oocch.. “Ahh.. Makasih yaa.. Tetapi Asmirandah tidak bisa tidur sama sekali. Tanganku yang tadi membasuhi punggungnya sekarang telah merangkul tubuhnya dari belakang, mecoba untuk membasuh dadanya. Tubuh Asmirandah berguncang-guncang oleh gerakannya sendiri. “Lalu Abang mendorong senti, demi senti. Air hangat terasa membasahi kaki dan pinggangku, lalu aku mulai menyiramkan air hangat itu di sekujur punggungnya. ngga tahan.. Aku tahu, pasti itu adalah telephone dari rumahnya. tapi enakk..” aku menggigit bibirku menahan rasa nikmat itu. Iapun menggangguk setuju. Hari itu sebenarnya adalah jadwalku untuk kembali Masuk ke kantor, namun aku belum juga datang.
