Kalaupun tidak bertemu, kami tetap berkominikasi lewat telepon. Bokep Ya Tuhan … begitu naifnya hamba Mu ini.Pagi itu Tia mengajakku berenang, tp aku menolak karena aku memang tidak bisa berenang. Tentu saja dia cemberut sampai mukanya dilepat-lipat jadi tujuh.Sesekali aku hanya bisa mencuri-curi pandang ke arah Evi yang matanya juga tidak pernah lepas menatap setiap gerak gerikku dan Tia. Uffftgh..aman..pikirku licik.Waktu sudah menunjukkan puluk 9 malam.Kami semua berkumpul di ruang karaoke. Aku geser posisi dudukku mendekati Evi. Oh my God … perasaan apa ini. Hingga suatu hari, aku dekat dengan seseorang bernama Evi. “Engga cape , Vi, Kok belom bobok ?” tanyaku membuka percakapan. Rudi menatap curiga ke arah kami yang mungkin masih terlihat tidak siap dan kacau.Setelah makan malam selesai, acara selanjutnya dimulai. di sana pula aku berkenalan dengan Tia, seorang gadis yang cantik, berbadan tinggi sintal dan berkepribadian menarik. Dengan gayanya yang manja, Evi sesekali melingkarkan tangannya ke pinggangku dan menghimpitkan tubuhnya ke tubuhku. Dan kejadian itu tanpa sepengetahuan Tia. Pengecut!!!Siang itu, aku sedang ngobrol dan bercanda-canda dengan Tia di teras Depan Kantor. Sifat manja Evi yang selalu menatap aku tanpa berkedip yang membuatku akhirnya sedikit melupakan Tia.
