Kalau tidak ya gak apa-apa.”Saya terkejut dengan pernyataan Pak Yudhi barusan. Tak lama kemudian, Pak Yudhi kembali dengan membawa 2 buah gelas dan sebotol bir.“Bagaimana, San? Bokep Sensasi yang kurasakan sangat luar biasa.Ia dengan lihai menggelitik daerah sekitar vaginaku. Saya masih perawan Pak.. Cuma kalau di sekolahkan ngomongnya tidak leluasa. Sempit sekali San memekmu..” erangannya membuatku makin bernafsu. Dia juga romantis sekali orangnya.Akhirnya, hari Minggupun tiba. Biar gua ke rumah lu buat ngajarin lu.” Katanya dengan bangga“Bener nih, Rick? Mulutku sampai terasa penuh oleh penisnya.Penisnya masuk sampai mendekati tenggorokanku. Aku angkat pinggulku, agar lidahnya bisa menjilati seluruh bagian vaginaku. Tapi tetap saja. Akupun semakin bergairah melihatnya.“San, oralin aku dong..” pintanyaSebenarnya tanpa dimintapun, saya sudah pasti mau melakukannya. Pijatannya terasa nyaman.Tanpa sengaja tangan Pak Yudhi menyentuh buah dadaku. Tapi kenikmatan yang kurasa sungguh luar biasa.Diperlakukan seperti itu, aku tak bisa tinggal diam. Saya dan Erick hanya sampai pada tahap Petting saja.”Kataku sambil terbayang kondisi keluargaku yang memprihatinkan.“Bagaimana, San? Sekarang dia membaringkan aku di sofanya. Teapi dia sangat lihai.Dia melumat bibirku dan meremas payudaraku sehingga membuat vaginaku lebih basah lagi. Rasanya vaginaku ingin ditusk dan digelitik-gelitik.
