Disanalah ibu ku mencari nafkah, dengan menjual dirinya kepada laki-laki pemburu shahwat.Aku tidak perduli, karna memang aku belum mengerti tentang apa itu pelacuran. enak..Memek kurasakan sedikit basah, entah kenapa terasa lembab aku rasakan, eegh..bahkan aku mau pipis tapi beda rasanya, tidak seperti pipis sehari-hari. Bokep Namun berjalannya usiaku yang semakin dewasa. “Kamu mau nenen gak?” godaku. Aku pun ikut menyaksikan keindahan kelap-kelip bintang itu. ah .. Say kamu jangan macam-macam dah!” terdengar Dia bertambah bingung. “Di minum sayang….” Tawar ku.Aku pun segera mengambilkan minuman untuk Rian. kamu sungguh gila Shinta..”Tiba-tiba aku mendengarka suara Rian berdesis. Bahwa aku dari anak seorang pelacur murahan. Dan memakai bajunya kembali seperti semula. Pipis yang sangat enak. Namun aku tidak perdulikan. aku sudah siap nih.. Mereka pun segera beranjak keluar kamar.Melihat ibu dan om-om itu mau keluar, aku pun segera menjauh dari pintu. Pantatnya yang terlihat besar membuat aku ikut merangsang memperhatikan bokong om-om itu.‘cpluk, cpluk, cpluk,’ Terdengar suara dari sentuhan kulit ibu ku dan om-om itu. kamu gak keluar malam ini..” Kata ibuku. mmm.. Dengan di kocok-kocok sendri dengan tanganya si om-om.Terlihat kepala penis om-om itu sudah memerah dan mengkilap dengan air mazinya.
