Tangan kiri Pak Marsan menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya. Indian Porn serr…
Beberapa kali air mani Pak Marsan menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku. Dipeluknya tubuhku dengan semakin ketat dan ditekankannya hingga payudaraku semakin erat menjepit batang kemaluannya. Liar dan panas! Aku merasakan ada suatu desakan maha dahsyat yang menggelora, tubuhku seolah mengawang dan ringan sekali seperti terbang ke langit kenikmatan. Aku jadi tak merasa rugi menyerahkan tubuhku padanya…
Aku tidak sempat berlama-lama melihat pemandangan itu, karena sekali lagi Pak Marsan menyergapku. Kujilati lubang di ujung kemaluannya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan. Aku tahu itu karena banyaknya tumpahan air mani yang menetes dari lubang kemaluanku ke lantai ruang makan. Begitu ia masuk aku pun pergi ke dapur untuk mencari makanan kecil, sementara di luar hujan semakin lebat diiringi petir yang menyambar-nyambar. Aku sudah tak peduli kalau Pak Marsan itu adalah anak buahku. Memang sengaja kuatur demikian dengan suamiku agar enak menikmati suasana. tiba-tiba aku jadi sangat rindu dengan Pak Sitor… Ia benar-benar tahu cara memperlakukan dan membimbing seorang wanita.
