nggak usah ngomongin Tia lagi ya?”“Oke.. Nah lho? Bokep Setelah itu aku menunggu di sebuah kursi, sementara Fitri dan Andri masuk
ke kamar. Nafsuku semakin memuncak, sehingga sodokanku semakin kupercepat, membuat
Fitri semakin keras mengeluarkan suara.“Aaahh.. Tia bukannya
tidak tahu.Tapi tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya. “Enak banget. Sekitar sepuluh menit aku
menunggu sebelum akhirnya telepon genggamku berdering.Dari Andri, menanyakan dimana aku berada. Dan beberapa detik kemudian kurasakan hangat, lembut, dan
basah pada batang kemaluanku. Sampai kurasakan alat kelaminku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan
sperma.“Mi.. Sial
benar. Rasanya benar-benar nyaman. ke.. Ayo sini..!” panggil Andri lembut. Setelah kurasakan cukup merangsang Fitri, aku bersedia untuk main course.Fitri nampaknya sudah siap untuk menerima seranganku, dan langsung mengambil doggy style. Loe bayangin aja, gue selalu
nafsu kalo ngeliat dia. Ohh.., kurasakan pijatan
daging lembut itu pada kemaluanku. Tapi dia hampir nggak pernah ngerespon.Kan nafsu gue numpuk? Sementara itu Fitri terus saja
menjilati kemaluanku. Puas?” Andri bertanya.“Puas banget deh.. Sedangkan Tia, entah
kenapa (menurutku) hampir tidak punya nafsu seks.Tidak heran meskipun sudah lebih setahun kami menikah, sampai saat ini kami belum punya anak. Udah deh.. Puas?” Andri bertanya.“Puas banget deh.. Katanya loe lagi butuh? Karena nafsuku sudah
sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.“Cerita doong..!” Andri kembali mendesak.“Mi.., loe mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai.
