“Iya… Iya Mbak… ” kataku gugup. “Maaf apakah kamu Joko?” tanyanya sambil menatapku. Bokep “Ooo… Yanti,” kataku datar. Sampai akhirnya aku tidak bisa menahan kenikmatan yang mulai tadi sudah mengoyak birahiku. Tiba di Plasa Senayan, aku segera memarkirkan mobil kijangku dilantai dasar.Jam menunjukkan pukul 18.15. Dadaku berdetuk kencang ketika dia benar-benar mengambil tempat duduk semeja dengan aku. Siang itu disaat aku hendak makan siang tiba-tiba telepon lineku berbunyi dan ternyata operator memberitau saya kalau ada telepon dari seorag wanita yang engak mau menyebutkan namanya dan setelah kau angkat. “Ini adalah hari pertamaku di Jakarta dan aku berencana menginap 4 hari, sampai urusan kantorku selesai,” jelasnya tanpa aku tanya. Perlahan aku angkat kaki kanannya dan aku baringkan ranjang yang empuk itu. Menurut perkiraanku, wanita ini berumur sekitar 32 tahun. “Joko… Kamu… Memang… Jagoo… Ooohh,” kepalannya bergerak ke kiri dan ke kanan seperti orang triping. Dan kami terbuka satu sama lain dalam hal apapun. “Joko, boleh nggak aku bertemu dengan kamu?” tanya Karina. “Gimana kabarnya Yanti dan dimana sekarang dia tinggal?” tanyaku. Sambil membayangkan kembali gimana wajah wanita yang barusan saja menelpon aku.
