Robby dan Doni segera berpakaian lalu beranjak meninggalkan kami sambil menenteng kayu bakar. Aku lalu duduk di samping Robby memandangi Doni yang dengan sangat bernafsu menikmati tubuh Wulan. Bokep Tangisnya sudah agak mereda, tapi aku masih dapat mendengar isak tangisnya yang tidak sekeras tadi. Untunglah sesampainya di kota kami, Wulan merahasiakan peristiwa ini. Setengah menit kemudian Robby beranjak pergi dari tubuh Wulan lalu tergeletak kelelahan di samping kami. Aku sudah mencoba menahan agar ejakulasi dapat diperlama, tapi sia-sia. Cepat-cepat kami berlari mencoba menyelamatkan Wulan (kami mandi hanya menanggalkan baju dan celana panjang, sedangkan celana dalam tetap kami pakai). Dengan sigap Doni menghampiri tubuh Wulan. Kami lebih banyak diam, walau Fadli berusaha mencairkan keheningan malam dengan gitarnya.Esoknya, pagi-pagi sekali Wulan minta segera pulang. Sepintas kulihat lengan Robby menyentuh buah dada Wulan. Tidak lama, Robby mengalami ejakulasi yang kedua kalinya. Matanya indah seperti mata ibunya. Licin dan hangat bercampur menjadi satu. Lucu sekali. Tubuhnya menggelinding sampai akhirnya ia tercebur ke dalam air.
