Tapi kali ini saya justru menekannya. Bokep HD Istri saya bersikukuh, bahkan ketika ibu mengancam tidak akan berkunjung ke rumah kami sampai kami mengganti pembantu. Tapi nafsu telah menguasai kami.“Saya ciumin saja ya?” Dia mengangguk-angguk.Saya membalikkan tubuh saya, mengangkat kedua pahanya yang padat. Dia diam. Ini berkat bantuan relasi istri saya. Saya juga kaget dan takut. Suaranya sangat keras. Tapi tidak ada reaksi. Mungkin mereka tidak cocok dengan istri saya yang cenderung tak banyak omong sehingga terkesan galak. Nggak boleh gitu,” katanya.Nisa bergerak-erak seperti mau bangun. Beberapa saat kemudian dia mulai tenang. Dia balut tubuhnya dengan selimut. Bagi saya itu lebih dari cukup. Tersentuh dagihg kenyal. Tangan saya merayap pelan ke atas sampai terentuh dinding yang sangat tebal. Tampaknya dia tahu apa yang berkecamuk dalam benak saya.Saya memanggil namanya pelan. Tidak ada yang luar biasa. Istri saya berpesan kepada Sri supaya kalau malam Nisa tidur dengan dia. Rasanya sudah cukup bekal mental kami untuk tinggal sendiri. Dia balut tubuhnya dengan selimut. Dia diam, hanya matanya yang lurus ke arah mata saya. Sakit. Salah seorang PRT. Kami memang butuh PRT yang pintar mengasuh anak. Dia juga menarik CD saya.“Kamu masih perawan Sri?” taya saya.Dia mengangguk sambil terus mengocok penis sya. Tak tega
