Dia masih telentang. Dia kelihatan semakin ketakutan, ketika melihatku langsung membuka baju dan celana. Pinayflix Kutarik kemaluanku yang melemah dengan pelan. Namun sepertinya dia memang sudah takluk.“Nin.. Aku sudah tidak peduli.“Hei… Nin… bisa diam nggak? Wajahnya sampai terlempar karena aku menamparnya cukup keras.“Silakan menjerit… ini ruangan kedap suara… ayo… menjeritlah…”, ejekku kesenangan.Segera kulebarkan pahanya, kuelus permukaan kemaluannya dengan lembut dan berirama. Diraihnya batang kemaluanku dan dikocok-kocoknya perlahan. Aku terus mengelus kemaluan itu, sambil dua jariku yang menganggur mempermainkan puting susunya bergantian. Dengan posisi ini aku bisa menyodoknya dengan sangat keras. Diarahkannya ke liang kemaluannya.“Sulit… sakitt.. Terserahlah, apakah dia marah atau bagaimana. Sementara tangan kananku kuletakkan di bawah pantatnya. Dada putih mulus yang montok, tubuh langsing, dan… ups… liang kemaluannya yang merah muda bersembunyi malu-malu di antara paha yang dirapatkannya. Benar, dari informasi yang kudapat dia memang sedang melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah Resto mewah di pusat kota. Benar, dari informasi yang kudapat dia memang sedang melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah Resto mewah di pusat kota. Tiba-tiba HP-nya berbunyi, kurebut HP itu dan kuhempaskan di jalan sampai pecah.“Ingat… jangan bertindak aneh-aneh… kalau masih ingin hidup…” pesanku sesampainya di parkiran Pinang Inn.Mobil langsung masuk garasi, dan aku menghubungi Front Officer.
