Aku diminta ikut belanja karena maksudnya memang itu. Tanganku kembali ke pahanya, bahkan terus ke atas meraba CD-nya. Bokep Singkatnya, Sari bersedia kuajak “jalan-jalan” setelah jam kerjanya, pukul 5 sore. Aku yang makin penasaran ingin menidurinya. Okey, mendadak aku ada ide untuk melepaskan ketegangan selepas-lepasnya tanpa terpecah konsentrasi. “Kata Mas tadi mau jalan-jalan ke Lembang..”. “Ayolah.., Sar, sebentar aja, sekali aja..”. Kami berlagak “alim” sampai kedua orang itu lewat. Sekarang tonjolan putingnya lebih jelas, karena mengeras. Beberapa saat kemudian. Kelihatannya ia sudah biasa ber-oral-seks. “Ih, Mas.., dilihat orang”, sergahnya menepis tanganku. “Belum ada.., ayo sebentar aja”. Pernah suatu pagi sekali tokonya belum buka tapi Sari sudah datang sendirian sedang merapikan barang-barang, kukeluarkan penisku yang sudah tegang karena sebelumnya meremas dadanya. Ada beberapa bank, kantor pos dan kantin. Kelihatannya ia sudah biasa ber-oral-seks. Kuminta Sari mengulumnya di situ. Selama ini Sari memberi sinyal “bisa dibawa”, tapi sekarang ia menolak masuk hotel. Rupanya Sari berpikiran sama. Sengaja kupilih tempat yang gelap. Saya takut dimarahin Mama”, Aku diam saja, jengkel.
