Lalu mereka bergantian menyodomiku dan memulai kembali menggenggam batang penisku erat-erat dengan genggaman tangannya. Bokep korea Sementara matahari sudah naik cukup tinggi. “Kalau aku sih biasa dipanggil uwak..” katanya langsung memperkenalkan diri sendiri. Berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Aku hanya dapat merasakan seluruh batangan penisku berdenyut-denyut nikmat. Tetapi aku juga ketakutan setengah mati. Aku ingin meronta dan mencoba melepaskan diri, tetapi aku juga merasakan suatu kenikmatan yang biasanya hanya ada di dalam hayalan dan mimpi-mimpiku. Setelah itu teman Uwak yang lain menggenjot kembali lubang pantatku. Tetapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga telentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri. Sekujur tubuhku jadi menggigil, dadaku berdebar-debar, dan kedua bola mataku jadi membelalak lebar saat Uwak mulai melepaskan pakaian yang dikenakannya satu persatu sampai polos sama sekali. Aku benar-benar terkejut, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa. Waktu itu hari Minggu pagi. Uwak malah memintaku yang mengemudi. Anusku terasa tercabik-cabik oleh benda yang sangat besar dan tumpul. “Tunggu sebentar ya..!” kata Uwak setelah membawaku ke dalam sebuah kamar, dan aku yakin kalau ini pasti kamar Uwak.Sementara pria itu meninggalkanku seorang diri, entah ke mana perginya.
