Sesekali bibir Tia mengecup keningku dengan hangat dan tangannya membelai lembut setiap helai rambutku. Begitulah setiap hari kami lalui berdua, tanpa komitmen apapun dan tidak lebih dari hanya sekedar pegangan tangan, cium kening, saling ngegombal satu sama lain. Bokep rusia Oh my God … perasaan apa ini. Akhirnya Evi menghampiriku sambil membawakan secangkir kopi hangat. Aku dan Tia berpasangan berdansa sambil mengikuti alunan lagu dari tape recorder. aku cari kemana-mana tidak ada satu kamarpun yang berisi makhluk cantik bernama Evi. Hujan tidak juga berhenti. Sepanjang jalan, tangan Evi selalu menggelanyut manja dan kepalanya di sandarkan dilenganku seakan tidak peduli berpasang-pasang mata menatap heran ke arah kami. Hhmmm nikmat banget baunya. Malam yang sangat dinginpun menjadi hangat oleh sentuhan-sentuhan tubuh Evi. Tapi aku engga mau menculik Evi terrlalu lama..dasar pengecut !!. Memang sih, secara fisik, Tia memang jauh di atas Evi, tapi mengapa perasaanku cenderung memilih Evi? Karena posisi kursinya menghadap samping dan berhadap-hadapan maka aku putuskan untuk menghadap ke depan dan duduk di belakangku dalah Tia.Sedangkan Evi duduk di seberang bangku. aku hanya mengikuti setiap gerakan Evi tanpa perlawanan dan tanpa balasan. Hingga yang terakhir bra hitampun terlepas.Tak henti-hentinya Evi memandangi payudaraku yang terbilang lumayan besar.
