Aku diam saja. Bokep “Hai, bang. Oh…tidak! Mana udah ga tahan nih…pengen segera minum vitamin E-nya.—“Malam non.”, sapa beberapa lelaki yang ada didalam mobil itu. Duh…repot nih….Saat aku liat isi dompet, wah…ngga ada duitnya ! Dia juga menciumi leherku dan
mencumbuinya. Ucok nampak tenang-tenang saja
sambil sesekali memencet-mencet handphone. Oh mengapa
aku bisa menikmati ini? Diisep. Mata aku terpejam dan bibir aku bergetar
selama beberapa detik. Duh…kalo keluar Abdul Jr gimana nih? Kita tidak pernah mau tidak dibayar. Aku
diam. Aku
hendak menolak dan berontak, namun apa daya, ada sebuah “kekuatan”
yang membuat tubuhku memintanya ! Tenang aja. Sekarang aku sudah bugil diatas kursi mobil jahanam itu.“Wow…non sexy banget. Penisnya dengan cepat mengkocok vaginaku. Tak sabar, Ucok lalu mengangkat lenganku dan membuat aku memegang
sandaran kursi, persis posisi aku tadi. Tak sadar, aku
mengangkat kedua lengan aku ke atas untuk berpegangan pada sandaran kursi
mobil. Tapi herannya, air mataku
tidak bisa keluar. Umurku 18tahun, masih skul di sma tapi mau lulus. Nama temen-teman aku itu Aline,
Ayu dan Anita (namanya juga samaran, hehehe asal karang aja). “Ah…enak mbak…lebih dalam dunk..”, pinta
Ucok. Ndak ah.”, tukasku sambil segera membuka pintu.Ujang dengan cepat menutup kembali pintu mobilnya dan berkata dengan
lebih keras,”Mbak jangan main-main ama kita-kita ya.
