Kan kerja sambil kumpulin data.”
Nah, mulailah dia bercerita lagi tentang job trainingnya, penuh semangat. Bokep Bulu lebat itu tak mengagetkanku, lengannya memang ditumbuhi bulu lumayan lebat, apalagi “pusat”nya. Lebih jauh lagi, ketika telapak tanganku merasakan lebatnya bulu-bulu kewanitaannya. Tak mungkin Aku masukin cewek ke rumah, bisa-bisa terjadi perang rumah tangga. Engga sabaran “dia”, sejak dua hari lalu “nganggur” saja. Aku amati dadanya dari samping, rasanya wajar-wajar saja. Satu hal lagi yang kudambakan, ketika bangun pagi Alia ada di sampingku sehingga kami bisa menikmati seks pagi hari yang menyegarkan. Masih mengantuk berat kulihat sekeliling. Kembali kami menyatukan tubuhku yang bugil dengan tubuhnya yang masih berpakaian lengkap. Aku cepat-cepat masuk kamar mandi sebelum dia mencari celana dalamnya. Aku tak kaget kalau dia sudah tak perawan lagi. Memang, memulai adalah hal yang paling sulit.“Aneh ya gue..” katanya tiba-tiba. Matanya tajam menatapku, sepasang buah dadanya membulat dengan puting menjulang seolah menantang, bulu-bulu lebat di permukaan kewanitaannya menjadi kontras “dikawal” sepasang paha saljunya. Tapi konsentrasi pikiranku sebenarnya adalah, bagaimana “strategi” untuk memindahkan Alia dari tempat duduknya sekarang ke kasur yang kududuki, bagaimana cara memulainya. Akhirnya, masih berlutut di lantai, jari telunjukku (hanya satu jari) merabai bukit dadanya.
