“Pa, aku bingung ngurus keuangan rumah tangga, semua keperluan kamar mandi naik, listrik naik, kontrakan naik. Tapi desakan “arus bawah” ini nggak tahu diri, akhirnya aku berusaha masuk ke kamar. Bokep indo Baru mulai dapat pasar, pemasukan sudah mulai membaik, eh peralatan di tempat usahaku dicuri maling. Saat akan keluar, disemprotkan spermaku ke wajahnya, dan dioleskan “rudalku” ke wajahnya. Tanpa komentar kulakukan apa yang dia minta. Saat ini dia menggunakan spiral sebagai kontrasepsi (kita sepakat sebelum nikah agar tidak mempunyai anak bila belum siap secara materiil dan moril). ohh..” suaranya keras bener, membuat rasa linuku hilang berubah menjadi nikmat. Kucabut “rudalku”. Dia tetap bersikeras bahwa banyak anak banyak rejeki. Udah gitu aku khan udah lama nggak main jadi yah cepet keluar. Selanjutnya dia menjilati lubang “rudal”ku. Aku agak heran sampe ada yang main bisa lama saat merawanin anak orang. Tampak banyak lendir berwarna putih menyelimuti “rudal”ku, dan di sekitar labia minoranya ini sih bukan becek tapi banjir, tetapi aku tetap senang (wanita tidak mengeluarkan atau menyemprot cairan sperma seperti pria, hanya lendir bening, akibat dikocok terus menerus maka berubah manjadi putih susu).Kalau ada yang bilang “jangan sama orang Sunda”, “jangan sama orang Cina”, “jangan sama orang berkulit putih”, banjir, becek, menurutku
