Tak habisnya aqu berpikir, kenapa orang berumah tangga sudah sekian lama tapi si perempuan baru mengalami orgasme satu kali saja dan itupun bukan oleh suaminya.Selesai dari kamar mandi aqu kembali ke ruang tamu dan kutemukan dia sedang melihat acara di televisi, tapi kulihatdari wajahnya seakan pikirannya sedang menerawang, entah apa yg ada dalam pikirannya waktu itu. Bokep HD “Kenapa kamu menangis vi.”
Dia diam tak menyahut. Ya ampun bener-bener udah gag tahan dia rupanya.Kulepas tangan dan bibirku dari badannya, aqu berpindah posisi bersandar pada pegangan sofa tempatku duduk dan membuka kalkiku lebar-lebar.Kutarik dia untuk duduk membelakangiku, dari belakang kubuka baju dan BHnya yg waktu itu sudah nempel gag karuan, kuciumi leher bagian belakang Silvi dan tangan kiri kananku memegang gunung di dadanya masing-masing satu, dia bersandar kebadanku seperti lemas tak memiliki tenaga untuk menopang badannya sendiri dan mulai kuremas payudaranya sambil terus kuciumi tengkuknya. “Gimana vi rasanya?”“Enak pak.”
Kulihat air matanya berlinang. ahh.”
Badanya semakin bergetar, dan akhirnya. “Tak usah pak, biar sampai sini saja.”“Gag apa-apa, taqut ada apa-apa biar aqu antar sampai depan pintu.”Dasar, kakiku menginjak sesuatu yg lembek ditanah dan hampir saja terpeleset karena penerangan di depan rumahnya agak kurang. Dia bangkit berdiri dihadapanku seraya bertanya.