Aku meremas, memilin, mengelus tanpa henti. Bokep indo Hari berangsur gelap.“Pengumuman, bapak ibu. Kalau saja ….Aku memandang ke samping. Aku sangat menghayati momen itu. Aku tersenyum kembali. Kepalaku berdentum-dentum. Aku melirik sedikit ke arah dia. Pernah membayangkan membuka kancing-kancing besar pada kain jeans? Aku memilinnya. Jam 9 malam. Tipikal keluarga Jakarta, berumur di akhir 30an dan baru saja mempunyai anak. Tidak nyaman memang. Aku beringsut lagi mendekati tubuhnya. Jam 9 malam. Kendaraan mulai menderu, bertambah cepat. Mataku juga.Aku melanjutkan kenakalanku. Aku pun bukan orang yang aneh-aneh. Pernah membayangkan membuka kancing-kancing besar pada kain jeans? Kali ini, dua kancing tepat di depan dada besar itu aku buka. Airnya menetes membentuk alur di kaca jendelaku. Bulu-bulu halus di sekitarnya. Kemudian mengelusnya. Aku merasakan bulu-bulu halus di telapak tanganku. Pelan dan sedikit menekan. dan sangat basah. Tapi aku mendengar dia menghela napas. Tanganku berubah posisi, mengelus pahanya yang tertutup kain jeans. Jadi ia terangsang. Tubuhnya menegang. AKu mengerti. Semua orang tampaknya sudah terlelap.
