Hah… hah…” bocah itu langsung terengah-engah saat aku melepaskan bibirnya. Apalagi Sita mengingatkanku tentang ancaman ibu mertua tentang kehadiran seorang cucu. Bokep Posisi seperti ini memudahkan Sita untuk bergantian melumat bibir sang suami maupun bibirku.“Hhhmm… Hhhmmm… Hhhhmmm…” desahan tertahan keluar dari bibirku yang sedang berciuman panas dengan Sita.Bang Irul sendiri, ditengah dera rasa nikmat akibat jepitan vaginaku, terlihat begitu terpesona menyaksikan dua wanita cantik yang bercumbu ria tanpa malu-malu di hadapannya. Apalagi saat laki-laki itu mulai menggerakkannya maju mundur dengan cepat dan dalam, lubang kenikmatan Sita yang semula sempat mengering, kini menjadi basah kembali dialiri cairan cinta. “Malah ada yang lebih gampang,” sahutnya. Kupamerkan payudaraku yang bulat membusung pada anak itu. “Di dalam, Tante.” jawab anak itu tanpa menoleh.Tante! “Lihat sini. “Lha terus kapan, mau nunggu Mama mati baru punya anak?” potongnya cepat. Dia beranjak dari posisinya samping mengocok-ngocok batang penisnya sendiri yang sudah semakin menegang. ”Heh, enak aja.” potongku cepat. “Nggak fokus.” kilahnya pendek. Pintunya tidak kukunci kok.”Duaar!!! Tak hanya meremas, kini puting payudara kanan Sita sudah berada sepenuhnya di dalam kuluman sang suami.Sita juga tak tinggal diam, ia raih batang besar bang Irul dan segera dikocoknya dengan cepat, secepat tangan sang suami yang sibuk mengobok-obok vaginanya yang masih
